Terampilnya Tangan Kaum Hawa Produksi Genteng Kebumen
Kebumen (www.wara-wirikebumen.com)- Produk genteng di Kebumen sudah dikenal luas dan juga paling dicari untuk kebutuhan bangunan. Kualitas yang cukup baik jadi alasan masyarakat lebih memilih menggunakan produk genteng Kebumen. Salah satunya Genteng yang di produksi Riyanto warga Desa Wonosari Kecamatan Kebumen. Namun siapa sangka, dibalik Produksi genteng tersebut sebagian besar justru dikerjakan tangan tangan terampail perempuan khususnya kaum ibu yang usianya tidak muda lagi. Mereka bekerja seperti halnya yang dikerjakan kaum laki-laki. Mulai dari penggilingan bahan baku tanah liat, pengeringan sampai percetakan. Namun untuk pembakaran biasanya tetap dilakukan oleh laki-laki.
Salah satu pekerja Sri Mulyani (55) mengaku bekerja membuat genteng sudah ia lakukan sejak 15 tahun yang lalu. Meskipun hasil yang didapat tidak seberapa, namun ia tetap bersyukur karena dapat membantu pendapatan ekonomi keluarga dan juga sekaligus mengisi waktu luang. Sri Mulyani mengatakan, pekerjaan ini ia lakukan bersama 5 orang temannya, mulai dari jam 7:00 wib pagi sampai jam 15;00 wib sore hari. Kendati begitu, tidak ada target khusus berapa genteng yang ia produksi. Ia bekerja layaknya buruh harian lepas dengan upah hanya 23 ribu perhari.
Saya sudah 15 tahun bekerja di sini. Kerja dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore, kita tidak ditarget harus dapat berapa genteng, dan untuk upah yang kita dapat 23 ribu perhari,’’ucapnya. Proses pembuatan genteng disini memang banyak dilakukan oleh kaum perempuan sejak dari dulu. Meskipun begitu, untuk pekerjaan yang dinilai berat tetap dilakukan oleh laki-laki. Ia mengakui, membuat genteng tidaklah mudah dan butuh tenaga yang ekstra. Mulai dari menggiling tanah, mencetak, mengeringkan sampai proses dengan pembakaran.