Tinggal Di Kuburan, Pria Ini Bakal Dibuatkan Rumah Sedulur Kebumen
Kebumen (www.wara-wirikebumen.com)- Bertahun-tahun lamanya tinggal sendirian di sebuah gubuk di tengah area pemakaman umum, nasib Saliman (66) akhirnya memperoleh perhatian dari berbagai pihak. Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto bersama dengan komunitas Sedulur Kebumen meninjau lokasi gubuk yang selama ini jadi rumah tinggal Saliman. Saliman mengaku terpaksa tinggal di sebuah gubuk tidak layak huni karena dia tidak mempunyai rumah untuk tempat tinggal. Maka tidak ada pilihan lain, dia pun nekat mendirikan sebuah gubuk bambu di area pekuburan Sibango untuk dia tempati seorang diri.
Gubuk dengan ukuran 1x2 meter yang berdiri di antara batu nisan itu lebih mirip sama kandang kambing. Karena tidak dilengkapi listrik, pada malam hari Saliman lebih sering gelap-gelapan. Sedangkan untuk mandi cuci kakus (MCK) dia harus menumpang di perkampungan terdekat. Sebelumnya, Saliman merantau ke Lampung. Namun karena suatu hal, Saliman akhirnya pulang kampung. Karena tidak diperbolehkan tinggal di tanah warisan orang tuanya, maka Saliman pun lebih memilih membuat gubuk bambu di area pemakaman.
Sesepuh Sedulur Kebumen Sugeng Budiawan mengaku sangat prihatin dengan kondisi Saliman yang tinggal di gubuk yang tidak layak huni. Apalagi yang bersangkutan tinggal di tengah area kuburan yang jauh dari perkampungan. Setelah melihat langsung ke lokasi, Sedulur Kebumen akan membantu untuk membuatkan rumah bagi yang bersangkutan. "Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk membuatkan rumah untuk Pak Saliman. Rencananya pembangunan rumah di atas tanah keluarga," ujar Sugeng Budiawan.
Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH mengapresiasi perhatian komunitas Sedulur Kebumen yang turut membantu untuk membuatkan rumah Saliman. Sebelumnya, Saliman yang sudah lama merantau ke Sumatera tidak mempunyai dokumen kependudukan. "Kami meminta pemerintah desa untuk aktif mendata dan juga melaporkan warganya yang tinggal di rumah yang tidak layak huni," ujar bupati Arif Sugiyanto.