Miris…! Pergi Sekolah Pelajar ini Harus Jalan Kaki 2 Jam
Jalan ini merupakan akses satu satunya penghubung kedua desa yang digunakan masyarakat setempat. Terlebih saat musim penghujan, jalan ini sangat licin dan sulit sekali di lalui kendaraan apapun. Tak ada pilihan lain, masyarakat pun terpaksa berjalan kaki meskipun jaraknya yang dtempuh cukup jauh.
Kondisi jalan tersebut cukup membuat khawatir para orang tua siswa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan penyadap getah pinus dengan penghasilan yang tidak menentu. Sehingga, meskipun ada transportasi Ojek motor untuk mengantar anaknya ke sekolah, namun mereka tak mampu, karena mereka harus merogoh kocek Rp 50 ribu untuk pulang pergi.Salah seorang siswi kelas 6 SD N 1 Kenteng Suharti saat ditemui Selasa, 14 Desember 2021 mengungkapkan, karena sulitnya akses jalan yang dilalui dirinya bersama dengan teman temannya harus berangkat dari rumah sekitar pukul 05.30 pagi agar tidak terlambat.
Belum lagi, jalan yang dilalui cukup terjal dan berliku. Bahkan ketika musim hujan tiba, terkadang ia tidak bisa berangkat sekolah karena memang jalan yang dilewati cukup licin dan berbahaya.” Berangkat jam setengah 6 sampainya setengah 8, kadang sering telat karena hujan karena pelan pelan, kalo naik ojek Rp 50 ribu bolak balik sampai sekolah, tetap semangat si untuk cita cita jadi dokter,” Ujar pelajar yang bercita cita ingin jadi seorang Dokter itu.
Sementara itu salah seorang guru di SD N 4 Donorojo Sukardi mengaku sangat prihatin dengan kondisi jalan rusak yang berada di desanya. Terlebih, sebagian anak didiknya harus melewati jalan tersebut setiap akan berangkat ke sekolah.
Mirisnya lagi, tak sedikit dari anak anak didiknya yang terpaksa harus memilih putus sekolah lantaran sulitnya akses jalan yang telah bertahun-tahun tanpa ada perbaikan. Untuk itu, dirinya meminta kepada pemerintah agar memperhatikan nasib anak didiknya dengan memperbaiki insfrastruktur jalan.
Memang sangat sulit sekali, keinginan untuk melanjutkan memang ada tetapi karena kultur jalan yang seperti ini anak anak agak males, dan kami mohon segera diperhatikan untuk jalan ini sehingga anak sekolah bisa melanjutkan dan juga untuk roda perekonomian diatas juga cepet berkembang, jadi kalo mau ke Gombong cepet,” Jelasnya.
Kepala Desa Donorojo Admin mengatakan pihaknya setiap tahun selalu mengusulkan ke pemerintah daerah Kabupaten Kebumen agar ada perbaikan jalan di Desanya. Namun hingga saat ini belum terealisasi.
Menurutnya jalan tersebut semakin parah ketika ada perintah pelebaran jalan oleh pemerintah pada tahun 2016 lalu dan hingga saat ini belum ada kelanjutannya. Sejatinya masyarakat cukup antusias saat itu ada pelabaran, dan bahkan para warga rela tanahnya tidak diganti rugi oleh pemerintah.
"yang jelas masyarakat kami cukup antusias ketika ada pelebaran tanah tidak diganti rugi warga kami ikhlas, tapi mohon kepada pemerintah kabupaten dan pihak terkait terutama dinas PUPR segera ini diselesaikan,” Pungkasnya.
source:kebumen24