Pemburu Kroto, Berburu Rejeki Di Alam

Kebumen (www.wara-wirikebumen.com) - Pecinta burung biasanya berburu kroto atau telor semut rangrang untuk dijadikan pakan burung. Para pencari kroto tidaklah mudah untuk mendapatkan kroto, butuh perjuangan dan juga kerja keras untuk mendapatkannya. 

Kroto berasal dari sarang Semut Rangrang adalah semut yang berukuran besar yang memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk anyaman untuk sarangnya. 

Para pencari kroto biasanya masuk ke alam,hutan-hutan atau masuk dikampung pemukiman warga. untuk mendapatkan kroto atau telor rangrang dengan membawa alat seperti bambu panjang untuk menjangkau sarang semut rangrang tersebut. alat khusus berbentuk kerucut yang terbuat dari kain bekas yang tipis dan lingkaran kerucutnya terbuat dari bambu.

Semut rangrang ini sangat suka membuat sarang di pohon seperti, pohon nangka, pohon mangga, pohon jambu dan pohon randu. Jadi harus berhati-hati kalau memanjat pohon tersebut. 

Untuk mencari kroto atau telor rangrang di alam perlu kejelian yang tinggi, sebab sarang semut rangrang terbuat dari dedaunan yang berbentuk bulat yang sekilas tidak terlihat seperti sarang semut.

Meskipun kroto sudah ada yang menternakkannya, tetapi masih ada orang yang menggantungkan kehidupannya dengan cari kroto di alam yang semakin lama semakin berkurang karena berkurangnya vegetasi pohon pohon yang jadi sarang semut rangrang.

Para pemburu kroto ini tidak hanya terpaku pada satu lokasi saja, mereka berpindah-pindah dari lokasi satu ke lokasi lain untuk mendapatkan hasil kroto yang lebih banyak. Lokasi favorit mereka adalah di hutan. Tapi kalau sudah jarang ditemukan kroto, mereka biasa mencari di daerah pedesaan. 

"Ngambilnya kudu cepat sebelum hujan turun. Kalau keburu hujan, sulit diambil, kualitas krotonya juga jadi jelek kena basah. Harganya juga jadi murah,” terang edi, kepada wara-wirikebumen,minggu 29/12

Share this post