Skandal Dugaan Selingkuh Sekdes dan Kadus, Warga Joho Kepung Balai Desa - Wara-wiri Kebumen Selamat datang di website wara-wiri Kebumen, website yang menyajikan berita dan informasi serta isu-isu lokal seputar Kebumen
Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia 88cc4a7ba1a87bee822d962b6e1510f3
Selamat datang di website wara-wiri Kebumen, website yang menyajikan berita dan informasi serta isu-isu lokal seputar Kebumen

Skandal Dugaan Selingkuh Sekdes dan Kadus, Warga Joho Kepung Balai Desa

Kebumen (www.wara-wirikebumen.com) -  Ratusan warga Desa Joho, Kecamatan Adimulyo mendatangi balai desa setempat, Kamis (20/01). Kedatangan ratusan warga itu menuntut Sekdes dan Kadus untuk segera mundur dari jabatannya karena dugaan perselingkuhan. Aksi ratusan warga dikawal ketat oleh jajaran Polri dan TNI. 

Selain mengepung balai desa, warga yang menggelar aksi itu juga memasang puluhan spanduk bernada kecaman dan protes disekeliling balai desa. Diantaranya spanduk bertuliskan Kamu Pertahankan dengan Dalih ProsesWarga Beraksi Karena Kamu Sudah Tidak Layak90 Persen Warga Menolak

Informasi yang dapat dihimpun, kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan dua aparatur desa, yakni Sekdes berinisial M dan Kadus berinisial ID itu mulai diresahkan warga setempat sejak bulan November 2021 lalu. Keresahan warga memuncak ditandai dengan aksi ratusan warga mendatangi balai desa pada hari ini.

Camat Adimulyo Budiono mengatakan, masyarakat desa setempat menghendaki kedua perangkat yang diduga terlibat perselingkuhan tersebut untuk mundur dari jabatannya. Sementara ini pihak Inspektorat Kebumen telah melakukan pemeriksaan khusus dan mengeluarkan Surat Peringatan (SP) 1, namun keresahan dimasyarakat belum juga reda sehingga Kepala Desa Joho megeluarkan SP 2.

Inti dari SP 2 ini adalah agar warga bisa normal kembali kehidupanya dan dapat tentram lagi, ujar Budiono.

Sementara itu, Kepala Desa Joho Subandi menyampaikan, jika dengan dikeluarkannya SP 2 tersebut keresahan masyarakat tidak kunjung mereda maka akan dikeluarkan SP 3. Pasalnya hinggi kini 90 persen warganya tidak mau menerima kedua perangkat tersebut mejabat sebagai Sekdes maupun Kadus. Menurutnya lagkah SP 3 itu akan diambil tidak lain sebagai bentuk menjaga harkat dan martabat desanya.  

Kalau ini memang barang tidak bagus dan salah dan meresahkan masyarakat maka ini adalah salah satu bukti untuk mengembalikan harkat dan martabat Desa Joho. Makanya masyarakat tidak menerima karena seolah-olah harkat dan martabat Desa Joho sudah diinjak-injak, tandasnya.

Salah satu warga Parmudi menegaskan, masyarakat tetap akan menuntut Sekdes dan Kadusnya untuk mundur dari jabatannya. Ia menceritakan aksi masa ini merupakan yang kelima kalinya.

Masyarakat akan menggelar aksi yang lebih besar untuk mendukung turunnya SP 3. Masyarakat akan terus menggelar aksi sampai kedua perangkat tersebut mundur dari jabatannya. Itu harga mati dari warga Joho, tandasnya.


source:Kebumen sorot co

Iklan Tengah Artikel 1

images-2022-06-04-T133151-138

Produk Shopee paling murah 👇

Iklan Bawah Artikel

Affiliate Banner Unlimited Hosting Indonesia